- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Monday, March 30, 2020
Mari Bersinergi, Selamatkan Ibu Pertiwi
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Saturday, March 21, 2020
Knitting The Lost Hope
Knitting The Lost Hope
Many times I told in a poem
Pulled out a bunch of rotating stories
Flapping wings with a million imaginations
Reminded me of a hope, that began to dim helplessy
Asking for justice to the universe, even if my heart feels tight
Wrapped in twilight that’s so biting, called me while whispering
But I know, you always have a way to get up
Stringing knots of happiness
Kelas Biologi - Kompos
4 hal yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos :
• Browns
• Greens
• Water (air)
• Air (udara)
Apa yang termasuk Greens?
Greens itukan bahan organik yah, sesuai dengan namanya green bisa diidentikan dengan warna hijau, yang termasuk Greens itu di antaranya sisa sayuran, kulit pisang, sisa buah-buahan, sisa makanan yang ga habis, duri ikan, tulang, ataupun kulit telur.
Apa yang termasuk browns?
Sesuai namanya "browns" biasanya warnanya coklat. Nah, yang termasuk browns itu di antaranya potongan kardus, kardus tempat telur, gulungan kertas tisu yang ada di toilet (roll), koran, teh kantong yang telah terpakai, styrofoam, ampas kopi, kertas nasi uduk.
Apa itu layering?
Layering itu urutan lapisan saat kita hendak menata bahan-bahan kompos yang terdiri dari (browns dan greens).
Kalau dari materi yang sudah dipelajari itu dicontohkan ada sekitar 7 lapisan di mana diawali dan diakhiri dengan browns terlebih dahulu. Nah si browns & greens dipotong kecil-kecil semisal kayu, bucket bunga yang udah layu, rumput/dedaunan. Si Greens itu posisinya diapit sama browns. Jadi (browns, greens, browns, greens, browns, greens, browns).
Komposisi browns and Greens?
Komposisi browns itu lebih banyak daripada greens. Kalo dibuat perbandingan berdasarkan volume berarti browns:greens = 2:1 . Sedangkan, kalo berdasarkan berat browns:greens = 25-30:1.
Fungsi greens?
Greens itu berfungsi sebagai tempat di mana mikroorganisme itu berkembangbiak, karena kan mengalami proses pembusukan.
Fungsi browns :
Kalo browns berfungsi sebagai makanan bagi para mikroorganisme seperti bakteri, cacing, jamur, belatung, dsb.
Kenapa kompos mengeluarkan panas?
Karena kan di dalam kompos itu terdiri dari gas-gas, yakni salah satunya dari greens yang mana mengandung banyak Nitrogen (N2) dan dalam proses pengomposan itukan berarti ada proses saling bertukar/bercampur antara kandungan-kandungan yang ada di dalamnya (gas-gasnya bereaksi) gitu makanya menimbulkan panas.
Fungsi air?
Air berfungsi untuk melembabkan kompos yakni dengan cara menyiram kompos secukupnya ketika lapisannya telah tersusun.
Fungsi udara?
Kalo udara berfungsi untuk mempercepat proses penguraian pada kompos karena si mikroorganisme seperti cacing, bakteri, jamur, dsb. butuh udara juga, selain itu juga pas proses pengomposan itu kan menimbulkan panas, nah kalo panasnya berlebihan nanti mikroorganismenya bisa mati, maka dari itu perlu adanya udara.
Berapa lama proses pembuatan kompos?
Untuk pembuatan kompos sendiri tergantung kitanya, jadi ada yang cepat ada juga yang proses nya agak lama. Kalo posisi komposnya dibalik 1x dalam seminggu, itu bisa siap pakai 1-3 bulan. Tapi, bisa juga lebih cepat siap pakai kalo bahan-bahan yang digunain (greens & browns) nya dibuat dalam ukuran kecil-kecil sehingga memudahkan dalam proses penguraian sehingga kompos bisa siap pakai dalam waktu 18 hari atau sekitar (2 minggu lebih 4 hari) aja.
Kenapa bingung harus dibolongin?
Karena kompos membutuhkan udara.
Ciri-ciri sudah siap pakai?
(Warnanya, suhunya, baunya) harus kayak tanah. Berwarna coklat bukan warna lain, gak panas, dan gak berbau seperti pas masih jadi kompos (gak bau sayuran/buah busuk/lainnya).
Kenapa kompos diayak?
Karena agar kompos yang dihasilkan itu lebih halus dan punya ukuran yang seragam (ga terlalu besar-besar ataupun terlalu kecil-kecil). Untuk ukuran ajakannya sendiri bisa disesuaikan sama keinginan kita, tapi menurutku lebih baik yang sedang-sedang aja..
Kenapa kita perlu mengkompos?
Karena, sampah yang ada di sekitar kita ini banyak, salah satunya sampah organik. Daripada kita buang begitu aja dan menimbulkan bau yang tidak sedap, alangkah lebih baik kalau kita manfaatkan untuk dibuat menjadi sesuatu yang berguna dan mungkin ini sebagai reminder buat diri aku sendiri yang udah dapet materi ini dipelajaran biologi tentang cara buat kompos. Bisa dibayangkan hampir setiap hari kan kita mengkonsumsi makanan baik itu sayuran ataupun buah-buahan, dan pasti menyisakan sampah yang itu gak sedikit. Dengan mengkompos sedikitnya kita telah berbuat baik untuk diri kita sendiri dan juga untuk alam kita, khususnya tanah. Tanah akan jadi subur dan akhirnya kita juga bisa nanem tanaman dengan adanya kompos jadi makin terbantu prosesnya. Maka dari itu, mengkompos itu perlu.
Ceritakan salah satu masalah yang ada sekitarmu terkait cara masyarakat membuang sampahnya. Menurutmu bagaimana membangun kebiasaan baik bersama-sama.
Alhamdulillah kalau masyarakat sekitar di kampung aku udah lumayan peduli sampah. Biasanya mereka udah punya tempat sampah masing-masing walaupun tempat sampahnya masih pake plastik kresek gitu. Tapi lumayan lah daripada buang sampah sembarang. Mungkin, kalau di kampung aku karena masih banyak daerah-daerah kebun/hutan dan sungai dan jauh dari tempat pembuangan sampah skala besar, jadi buang sampahnya masih di belakang rumah gitu tapi aga jauh, deketnya sama kebun gitu. Mungkin yang jadi evaluasi itu sampah plastik, biasanya masih dibakar gitu disatuin sama sampah dedaunan kering, jadi asapnya itu yang suka ganggu tetangga sekitarnya.
Kalo menurut aku, kita sebagai orang yang sudah belajar gimana caranya ngompos sedikitnya berbagi atau mensosialisasikan sedikit demi sedikit dengan cara yang baik, semisal bisa ke anak-anak kecil di daerah setempat aku untuk belajar buang sampah di tempatnya, jangan dibuang sembarangan, dijelasin pake pendekatan ke anak-anak gitu. Terus kalo untuk ibu-ibu atau bapak-bapaknya bisa dengan kita gabung pas lagi ada kegiatan gotong-royong bersama (kalo di kampung aku hari sabtu minggu) nah kita sambil ngobrol sambil diselipin tentang perlunya peduli sampah dan daur ulang sampah yang kita bisa dan cenderung lebih mudah yakni buat kompos. Dari hal-hal itu, mungkin bisa jadi solusi atau bisa juga dengan keluarga aku dulu yang mulai mengkompos terus berkabar setelah kompos itu jadi dan menanam tanaman dari hasil kompos itu, bisa jadi kan mereka tertarik dan mau ikut coba juga.
Sejarah Singkat Kehidupan Glin
Ada yang nyari sendiri, ada yang nyari bareng-bareng sama temen sekelasnya pasca MK Biologi selesai, dan lucunya sampe ada yang buka joki, jastip dan open order ulat hahaha lol (laughing out loud). Kocak sih, tapi ya gini. Bahkan ada kak tingkat anak AKMAPALA juga open order ulat include sama rumah si ulatnya, whoa gila sih keren banget kan keluar nih jiwa-jiwa usahanya ehehehee
Denger cerita dari temen-temen kelas yang udah pada dapet ulat, bahkan sampe dibawa-bawa dong ke kampus. Aku disitu posisinya belum punya ulet, jadi sifatnya aku waktu itu cuma ngamatin dan merhatiin si ulet itu kayak gimana.
Macem-macem deh ya tingkah laku anak kelas yang bikin aku nahan ketawa karena ada beberapa cerita lucu seputar kisah mereka yang udah pada melihara ulat, dikasih makan, dirawat, dikasih nama yang lucu-lucu lagi bahkan ada juga kelakuan anak kelas tuh masa ulatnya disuruh balapan wkwkwk. Udah kayak “Panji Sang Petualang” belum tuh guys? Tapi, juga yang menyedihkan kalo ulat yang mereka pelihara ada yang pada mati (udah pergi ke surga) katanya wkwkwk tapi sebenernya sempet sih beberapa kali dengan gak sengaja aku nemuin ulat baik itu pas di kampus ataupun pas di perjalanan aku arah mau ke kampus karena kebetulan aku ke kampus jalan kaki, tapi ga aku ambil dan karena sempet kepotong kesibukan untuk persiapan buat pembekalan dan pelaksanaan MODP waktu itu. Jadi, akhirnya dari situ aku mutusin buat melihara uletnya nanti aja pasca MODP.
That's why, this reason and now, aku baru 1 hari deh melihara si ulat. Aku kasih nama dia si “Glin”, karena dia lucu, gembul, dan warnanya hijau terang. Dia ulat daun sih kayaknya, mama aku yang nemuin di salah satu tanaman di pekarangan depan rumahku. Aku kasih dia tempat tinggal berupa toples berukuran sedang. Pas awal aku nemuin dia, ukurannya masih sekitar hampir 4,8 cm guys dan dia warnanya hijau terang kayak ulat yang diiklan teh pucuk gitu lucu banget banget.
Ternyata, dia masih hidup dan aku touch touch dia pake stick ice cream, ternyata dia gerak dan jalan pelan-pelan. Alhamdulillah, Sehat sehat ya ulet sampe kamu berproses jadi kepompong dan jadi kupu-kupu cantik…😍
So, buat temen-temen yang ulatnya masih hidup sampe sekarang, jangan bosen dirawat yah sampe dia jadi kupu-kupu cantik.
Okey, cukup sekian cerita singkat yang yang apalah apalah. Maaf kalo ga terhibur karena ini emang bukan komedi, maaf juga kalo krik krik karena ini bukan jangkrik. Tapi semoga, ada hikmah yang bisa dipetik ya dari secuil kisah ini.
Btw, thank yaa yang udah sempet mampir dan baca sejarah singkat perkembangan Glin yang sempet aku pelihara selama 1 hari ini.
Salam manis dari Aku,
Sirl
Omong-omong Sepiring Nostalgia
Omong-omong Sepiring Nostalgia Kule sebenere rada ora rela, ya, lamun kudu ngebagi sios hal niki. Hm, tapi seuwise mikir cukup suwe, kayane ...

-
PURPOSE Karya : Sirli Fitriani Kau terlahir bukan tanpa alasan Kau hidup harus punya tujuan Kau akan dimintai pertanggungjawaban Hidu...
-
Parade Film Milea - Suara Dari Dilan Sabtu, 8 Februari 2020 Hai teman-teman, kali ini aku muncul lagi nih ke permukaan t...